Tuesday, 26 August 2014

Dunia penuh permainan

*BLAARRRRR*
"TAMPAARR AKU MAS!! TAMPHAARRR!!"

(Ambar jejeritan sampe leher berurat, Priambodo cuma menatap tajam ngos-ngosan kumisnya kedut-kedut, Bagas dan Ayu mengintip di balik tembok sambil nangis sesengukan melihat orang tua mereka ribut)

Pembaca pasti sudah pasti hapal ya itu sepenggal adegan yang sangat melegenda dari sinetron Noktah Merah Perkawinan (pembaca kelahiran 90an mangap-mangap insang kembang-kempis tidak mengerti, rasain.) Apa benang merah nya dengan judul artikel ke 8 ini "Dunia Penuh Permainan" ?
Oh sudah barang tentu, tidak ada.

*Kang Ebiet G.Ade sekonyong-konyong nongol dari tanah: "Houu...hoo"
BELOM WAKTU NYA BEGO! *INJEK*
*Kang Ebiet masuk lagi kedalam tanah*

Dari kecil hingga sekarang, saya suka menciptakan permainan-permainan sendiri dari apa yang saya temui sehari-hari. Contohnya yang paling sering saya mainkan sendiri waktu kecil itu kalau ketemu lantai keramik, saya akan berjalan longkap. Misal, langkah pertama keramik no.1, langkah ke 2 harus keramik no.3 tanpa boleh menyentuh garis. Terlalu "Harvard" untuk kalian pahami? Nih lihat ilustrasinya saja ya;

permainan brilian


Saya menamai permainan ini "Longkap Ubin", biasa saya mainkan kalau ketemu taman dengan jalur batu, lantai apapun yang berpola berulang. Dalam hati saya mengitung "satu...dua...tiga...dst". Sampai sekarang pun saya masih beberapa kali memainkan ini kalau saya lagi jalan sendiri.

Permainan lainnya adalah "Balapan Fantasi". Jadi dimainkan ketika saya menyetir sendiri, biasanya di jalan tol karena lebih memungkinkan untuk "balapan". Balapan disini bukan harus kebut-kebutan kesetanan mulut mangap, tapi lebih ke cerdik-cerdikan cari celah kiri-kanan sampai ke "garis finish" duluan dengan mobil lain yang kita pilih sendiri. Biasanya saya pilih dulu lawan saya yang agak jauh didepan, Saya tentukan target lawan misal si Mobil A, kemudian saya tentukan garis finishnya. Dalam rentang jarak tersebut saya harus bisa melewati lawan, memang menjadi kebiasaan saya kalau nyetir selalu saya simpan di otak ganteng saya di jalan ini jalur yang paling cepat itu kiri, di jalur itu yang paling cepat tengah lalu ke kanan, dan seterusnya terlebih di jalan yang rutin saya lalui. Rasa bahagianya kalau berhasil melewati lawan itu persis seperti kalau H-1 Ebtanas asyik maen ding-dong tapi besok contekan datang bertubi-tubi sementara itu si juara 1 yang sok tidak mau nyontek mukanya ditekuk stress. PUAS.  Belum terbayang seperti apa "Balapan Fantasi" ini? Ini ilustrasinya;

courtesy of jakartadailyphoto.com
Nah contoh terakhir yang saya akan ceritakan adalah....
Ya? Kenapa?
Mau tutup blog ini?
Ooo.......berani....
*Masukin karung - pentungin*

Oke pembaca yang masih bersama saya, dilanjut ya. Dari sekian banyak permainan, saya akan memberi contoh terakhir. Nama permainannya adalah "Sayalah Dalang Dunia". Patut dicatat bahwa semua permainan ini saya mainkan ketika saya sedang sendiri ya, karena bisa konsentrasi.  "Sayalah Dalang Dunia" ini adalah permainan yang saya rasa hampir semua orang sebenarnya pernah memainkannya dalam kehidupan sehari-hari. Intinya hanya permainan mengandai-andai kejadian yang kalian sedang lihat / rasakan.

Contohnya kalau saya sedang ke gereja sendirian (dulu sebelum nikah selalu sendiri ke gereja), saya hampir setiap minggu berfantasi "Bagaimana ya rasanya dan efeknya kalau di gereja ini saya tiba-tiba melayang ke atas jemaat, bersayap dan bersinar?" Lalu saya sebagai dalang fantasi mulai mengatur  ekspresi wajah para jemaat dan pendeta sesuai kemauan saya. Contoh lain ketika saya sedang di keramaian, didepan saya ada sekerumun orang yang bertemu temannya - haha-hehe-haha-hehe tapi tidak sadar mereka menutup jalan sehingga orang-orang dibelakangnya jadi terhambat jalannya. Saya sebagai dalang fantasi mulai memainkan masing-masing tokoh. si A lagi haha-hehe dengan si B tiba-tiba si A saya buat memukul si B tepat di biji mata. Si B kesakitan sambil terheran-heran, si A seakan tidak kuasa menahan gerakan tangannya dan terus memukul. 1001 skenario saya ciptakan untuk memainkan tokoh-tokoh tersebut. Setelah selesai adegannya biasanya saya tersenyum dalam hati melihat mereka. Lucu.

Nah itu beberapa contoh permainan yang saya temukan didalam dunia kehidupan sehari-hari. Menurut saya tak terhingga jumlah permainan yang dapat kalian ciptakan, untuk saya sih untuk hiburan pribadi saja dan lumayan membunuh waktu kalau sedang dalam keadaan menuggu, atau dalam perjalanan jauh. Dunia ini penuh permainan, tinggal bagaimana kita mau melihatnya dari sisi mana, kan begitu?Hal simpel , rutin dan kecil bisa menjadi hal yang menyenangkan kok.

Apa permainan kalian?

Kang..lanjut!

Kang?

Kang Ebiet?

Kaaaaaangggggg!!!!


*echo: aaangg......angg....ang.....



Selesai.

Monday, 18 August 2014

Negeri Kaki Malas

*PLAAARRR PLAAARRRR* *TESSSSS CRAAKKKCRAAKK*
"Ampunn Raja....ampuni hambaa.....betis hamba sudah terkoyak,jaringan otot hamba sudah berantakan dan dirubung laler Raja.....huhu..hu..ampun.."


Nah pembaca, begitulah keadaan penghukuman untuk si kaki malas jika saya menjadi Raja di negeri ini. Negeri kaki malas menjadi judul artikel saya yang ke-6 ini. Mengapa negeri kaki malas?

"Begini neng ceritanya....."  *srigala mengau "aaauuu....uuuuuu.."*

Tulisan ini didasari oleh kekesalan saya melihat budaya orang  Indonesia masa kini yang semakin lama semakin membuat tensi darah bermain-main di angka 500 per 460. Berawal dari mata...indahnya senyuman...mengapa harus resah..*TAMPARIN HEDDY YUNUS* .Berawal dari kegiatan sehari-hari saya, dari  sejak sekolah - kuliah sampai sekarang saya tipe orang yang paling tidak suka membuat macet. Kalau saya mau sampai ke sekolah, saya memilih untuk turun dari jauh atau turun jauh melewati sekolah, bukan karena kendaraan saya Helikopter Apache yang uwer-uwer bikin warga sekitar sekolah terbang-terbangan kena angin baling-baling (hattrick pengulangan dalam 1 kalimat! yes!). Tapi lebih karena saya paling benci kemacetan, dan sebaliknya paling tidak pernah mau bikin keadaan macet. Maka saya memilih jalan kaki agak jauh biar mobil saya tidak membuat macet.

Saya juga paling benci kalau di tempat oleh-oleh suatu daerah, mobil bergelimpangan di depan pintu masuk toko. Menurunkan penumpang kadang-kadang dengan gerakan slow-mo atlet Olimpiade ala video clip One Moment in Time nya Whitney Houston.

buat anak-anak kelahiran 90an, nih biar paham.menit 4:14 lagi klimax-klimaxnya. (courtesy of youtube.com)


Biasanya saya kasih toleransi 30 detik, lewat 30 detik langsung dong klakson berkumandang dari mobil saya bagai suara sangkakala mengobarkan semangat perang.

Sebulan ini kadang saya mengantar anak saya (Titisan Petir) ke sekolah barunya. Setiap mengantar minum obat penenang, karena sangat macet. Sebagian besar menurunkan penumpang tepat di depan pintu sekolah, mungkin kalau mobilnya bisa masuk kelas anaknya akan dijabanin. Mudah sekali kok solusinya, cukup mobil pengantar parkir agak jauh sebelum/ setelah lokasi sekolah, turunkan anak nya, didik dia jalan kaki ke sekolah. Tidak mungkin pingsan dehidrasi, paling juga 30 meteran jalan kaki. Pernah suatu hari lagi hujan, saya menjemput anak saya dari sekolah minggu. Saat itu macet luar biasa didepan sekolah minggu karena hujan dan sedikit tergenang. Saya memilih parkir 1 blok sebelum sekolah minggu, dan berjalan kaki menjemput anak saya mungkin sekitar 400meteran jaraknya pulang-pergi dari mobil ke sekolah minggu.

Dulu waktu saya kuliah di satu kampus swasta di Karawaci, kebetulan teman 1 kost saya salah satu arsitek perencanaannya Lippo Karawaci. Dia bilang konsep baru kampus ini akan mendidik mahasiswa/i untuk berjalan kaki, karena lokasi parkir dan gedung kampus lumayan jauh. Ini merupakan usaha Lippo Group untuk mengembangkan budaya jalan kaki. Menurut saya itu ide yang sangat brilian. Ide dan realisasi nya ini yang menurut saya harus di tularkan ke mana-mana.

Dua bulan terakhir, setiap Jumat saya membiasakan diri saya jalan kaki untuk sekedar makan siang. Awalnya saya jalan kaki sekitar 200m dari kantor, lama-lama saya jalan kaki pulang-pergi 2 Km untuk makan siang. Makan di tempat yang dulunya saya naik mobil, sekarang saya jalan kaki.Perkara pas makan jadi lebih brutal dan barbar ya itu lain urusan, tapi minimal saya tidak membuat macet di depan tempat makan, tidak polusi (kecuali kadang suka kentut berseri gitu macam sinetron)

Ayolah kalian pembaca berwajah naif tapi picik. Mulailah berbudaya yang lebih baik, memikirkan orang lain dan menyehatkan lho! Yang terpenting sebarkan topik ini ke teman , saudara, orang tua anda, sebarkan sampai ke pelosok-pelosok gunung,lembah,sungai,hutan , sampaikan kabar ini, hancurkan patung-patung penyembahan mereka, gulingkan patung lembu emas mereka, rampas harta benda berhala mereka, robek simbol-simbol tuhan mereka! *kebablasan*

Dan satu lagi yang terpenting pembaca, waktu dan tempat saya persilahkan kepada Kang Ebiet G.Ade....silahkan kang!


*Ebiet G. Ade fade in: "houuuu hooo.... ho houuhhoooo....."

Friday, 8 August 2014

Belitung, negeri nirmala.

*sambitin botol beling sirup Tjampolay*

Sudah puas libur lebarannya? Sudah habis THR kalian?

Yesss halo kalian warga bumi yang berwajah datar dan bermulut sinis! Ya, ini artikel saya ke-7, tapi yang ke-6 belum saya buat dan belum saya publish dan belum kepikir juga (ya? kenapa? kurang suka?WEK!). Sebenarnya saya sedang malas menulis, tapi karena mendapat mandat dan kepercayaan dari hampir tidak ada rakyat Indonesia, ya saya jalankan amanat itu.

Ini cerita tentang trip saya dan para sepupu istri saya ke Belitung pada tahun 2012. Sebenarnya saya sudah lupa semua detail nya, lah kenapa juga saya harus tulis detailnya, bukan begitu? Ini merupakan trip pertama saya dengan sepupu istri, sebetulnya pilihan destinasi nya waktu itu Rumania, Bhutan, Greenland, Everest, Galapagos, Palau, atau Guam. Seperti dugaan kita akhirnya pilihan jatuh ke Belitung tanpa debat dan keberatan sama sekali. Hasil googling kita, Belitung ini sangat indah. Itu juga yang menjadi judul artikel ini, saya memakai kata "nirmala" yang kira-kira artinya adalah sesuatu yang sangat indah, sempurna, tanpa nila setitikpun dan sangat diharapkan oleh manusia. Dan ternyata memang menurut saya sih sangat indah.

Berawal dari first flight (yes,tidak mandi lah) kita yang sedikit bermasalah karena tiket kita tidak terdaftar di penerbangan itu, beruntung salah satu sepupu kita Ekeni memang spesialis urusan "gebrak-meja". Jadi Ekeni sedikit "gebrak-meja" counter dan pacarnya ,Dede yang tanpa bicara namun aura nya sudah membunuh lolos lah kita jadi berangkat juga pagi itu. Saya, Putri Petir dan Naid (sepupu yang lainnya) urusan cengengesan saja. Lepas dari ruang counter kita jalan masuk ke gate slow motion berjajar ke samping dong biar dunia tahu siapa yang menang. (macam adegan astronot-astronot film Armageddon pas masuk hanggar).

Sampai di Belitung, kita langsung menuju Mie Atep. Ya ya ya, kalian yang pernah ke Belitung pasti ini destinasi pertama selepas Bandara Belitung (lupa namanya). Tapi waktu saya kunjungan ke-2 kali nya ke Belitung, Mie Atep sedang tutup jadi saya makan di tempat serupa berjarak 10 meteran dari Mie Atep.Menurut saya sih biasa aja rasanya, 7/10 lah nilainya tapi lumayan unik untuk orang Jakarta.

Oke singkat saja ya berhubung  saya lupa semua nama-nama destinasi nya, lupa biaya transport nya, lupa berapa lama perjalanannya dan sebagainya, saya potong kompas langsung cerita saya sudah mendarat di kembali di Jakarta.




*mendarat di Bandara Soekarno-Hatta*





Selesai........



*Ebiet G.Ade siap-siap ambil suara*


Ooh iya ini sedikit foto-foto dari perjalanan ke Belitung saya yang pertama(2012) dan ke-2 (2013)


trip belitung ke-2, pulang hari, 2013. tiba-tiba ada yang gandulin tongsis.

chrisye fade in: nikmat alam semesta..nusa indah nirmala...

kontur pantai sempurna, pasir sempurna, air sempurna, lah cocok kan disebut nirmala?


batu-batu berbentuk unik, katanya dari letusan gunung toba

putri petir & sepupunya duduk ala opening theme nya F4

lupa nama pantainya.

mau kesini? ini namanya pantai apa saya lupa.

ini juga lupa

naah yang banyak ikan kecil ini, nama pantainya juga saya lupa.

di area bekas tambang, lupa namanya.

salah satu pulau waktu island hopping, lupa nama pulaunya.

ketemu serangga berwajah firaun.

polkadot edisi belitung.


ini biasa lah foto dari mercusuar, berapa lantainya saya lupa
nah ini pulau burung






Biet, lanjutkan!

*Fade in Ebiet G.Ade: " houuhoo...ho houuhoooo ooo...