Monday 18 August 2014

Negeri Kaki Malas

*PLAAARRR PLAAARRRR* *TESSSSS CRAAKKKCRAAKK*
"Ampunn Raja....ampuni hambaa.....betis hamba sudah terkoyak,jaringan otot hamba sudah berantakan dan dirubung laler Raja.....huhu..hu..ampun.."


Nah pembaca, begitulah keadaan penghukuman untuk si kaki malas jika saya menjadi Raja di negeri ini. Negeri kaki malas menjadi judul artikel saya yang ke-6 ini. Mengapa negeri kaki malas?

"Begini neng ceritanya....."  *srigala mengau "aaauuu....uuuuuu.."*

Tulisan ini didasari oleh kekesalan saya melihat budaya orang  Indonesia masa kini yang semakin lama semakin membuat tensi darah bermain-main di angka 500 per 460. Berawal dari mata...indahnya senyuman...mengapa harus resah..*TAMPARIN HEDDY YUNUS* .Berawal dari kegiatan sehari-hari saya, dari  sejak sekolah - kuliah sampai sekarang saya tipe orang yang paling tidak suka membuat macet. Kalau saya mau sampai ke sekolah, saya memilih untuk turun dari jauh atau turun jauh melewati sekolah, bukan karena kendaraan saya Helikopter Apache yang uwer-uwer bikin warga sekitar sekolah terbang-terbangan kena angin baling-baling (hattrick pengulangan dalam 1 kalimat! yes!). Tapi lebih karena saya paling benci kemacetan, dan sebaliknya paling tidak pernah mau bikin keadaan macet. Maka saya memilih jalan kaki agak jauh biar mobil saya tidak membuat macet.

Saya juga paling benci kalau di tempat oleh-oleh suatu daerah, mobil bergelimpangan di depan pintu masuk toko. Menurunkan penumpang kadang-kadang dengan gerakan slow-mo atlet Olimpiade ala video clip One Moment in Time nya Whitney Houston.

buat anak-anak kelahiran 90an, nih biar paham.menit 4:14 lagi klimax-klimaxnya. (courtesy of youtube.com)


Biasanya saya kasih toleransi 30 detik, lewat 30 detik langsung dong klakson berkumandang dari mobil saya bagai suara sangkakala mengobarkan semangat perang.

Sebulan ini kadang saya mengantar anak saya (Titisan Petir) ke sekolah barunya. Setiap mengantar minum obat penenang, karena sangat macet. Sebagian besar menurunkan penumpang tepat di depan pintu sekolah, mungkin kalau mobilnya bisa masuk kelas anaknya akan dijabanin. Mudah sekali kok solusinya, cukup mobil pengantar parkir agak jauh sebelum/ setelah lokasi sekolah, turunkan anak nya, didik dia jalan kaki ke sekolah. Tidak mungkin pingsan dehidrasi, paling juga 30 meteran jalan kaki. Pernah suatu hari lagi hujan, saya menjemput anak saya dari sekolah minggu. Saat itu macet luar biasa didepan sekolah minggu karena hujan dan sedikit tergenang. Saya memilih parkir 1 blok sebelum sekolah minggu, dan berjalan kaki menjemput anak saya mungkin sekitar 400meteran jaraknya pulang-pergi dari mobil ke sekolah minggu.

Dulu waktu saya kuliah di satu kampus swasta di Karawaci, kebetulan teman 1 kost saya salah satu arsitek perencanaannya Lippo Karawaci. Dia bilang konsep baru kampus ini akan mendidik mahasiswa/i untuk berjalan kaki, karena lokasi parkir dan gedung kampus lumayan jauh. Ini merupakan usaha Lippo Group untuk mengembangkan budaya jalan kaki. Menurut saya itu ide yang sangat brilian. Ide dan realisasi nya ini yang menurut saya harus di tularkan ke mana-mana.

Dua bulan terakhir, setiap Jumat saya membiasakan diri saya jalan kaki untuk sekedar makan siang. Awalnya saya jalan kaki sekitar 200m dari kantor, lama-lama saya jalan kaki pulang-pergi 2 Km untuk makan siang. Makan di tempat yang dulunya saya naik mobil, sekarang saya jalan kaki.Perkara pas makan jadi lebih brutal dan barbar ya itu lain urusan, tapi minimal saya tidak membuat macet di depan tempat makan, tidak polusi (kecuali kadang suka kentut berseri gitu macam sinetron)

Ayolah kalian pembaca berwajah naif tapi picik. Mulailah berbudaya yang lebih baik, memikirkan orang lain dan menyehatkan lho! Yang terpenting sebarkan topik ini ke teman , saudara, orang tua anda, sebarkan sampai ke pelosok-pelosok gunung,lembah,sungai,hutan , sampaikan kabar ini, hancurkan patung-patung penyembahan mereka, gulingkan patung lembu emas mereka, rampas harta benda berhala mereka, robek simbol-simbol tuhan mereka! *kebablasan*

Dan satu lagi yang terpenting pembaca, waktu dan tempat saya persilahkan kepada Kang Ebiet G.Ade....silahkan kang!


*Ebiet G. Ade fade in: "houuuu hooo.... ho houuhhoooo....."

No comments: