Wednesday 23 July 2014

Green Canyon kali ini beda.

Halo warga bumi yang bahagia kalau mengikuti trend, yang senang kalau pilihannya sama dengan yang lain! Kalau yang sedang duduk diatas jendela menikmati rembulan, ayo nikmati tulisan saya kali ini tentang Green Canyon (Cukang Taneuh) - Pangandaran, Jawa Barat.

Green Canyon ini merupakan objek wisata yang terletak di sisi Selatan dari Jawa Barat. Cara kesana bisa ditempuh dengan...........aaah! macam travel blog lain saja ini blah! Kalian bisa lah googling sendiri cara kesana, ini bukan tempat markas Airwolf yang hampir mustahil ditemukan.( pembaca kelahiran 1990an mangap tidak paham.)


Oke lanjut, sebenarnya saya sudah 2x ke Green Canyon ini di tahun 2010 dan 2013. Kali ini akan traveling dengan istri dan sepupu-sepupunya. Setelah sekitar setahun di tiap arisan keluarga membahas "Kita mau taveling kemana??" diputuskanlah ke Green Canyon, Pangandaran. Saya pun sudah tidak bisa mundur, hasil quick count dan real count voting memenangkan Green Canyon, ya jelas pilihan saya saat itu "The Go Must Show On!" dong. (kenapa? mau revisi peribahasa saya? berani? WEK!)


Memang agak istimewa trip kali ini, mengingat istri saya Putri Petir belum pernah mau ikut dengan saya kalau trip yang berhubungan dengan alam dan ke-nelangsa-an. Berhubung sepupunya ikut, Putri Petir pun menggelegar geledek (ini blog apa sebenarnya ya.). Kita berangkat Jumat malam, jam 9:03pm dari Jakarta Selatan, sedikit macet di  Nagreg karena banyak truk berjalan pelan.  Sampai Tasikmalaya kita mengambil rute alternatif hasil mesin GPS. Bukannya lewat jalur umum, malah lewat jalur sepi, jalanan sangat rusak, dan molor 1.5 jam dr jadwal. Tapi apa serunya traveling kalau semua terduga, bukan begitu?


Tiba di Green Canyon tepat jam 7:00am Sabtu, masuk parkirannya sambil kebut, ternyata krik-krik-krik.....belum ada siapa-siapa, cuma mobil kita sendiri gagah tanpa teman.Kita celingak-celinguk tidak ada satu warung pun yang buka. Kebut cari Indomart/Alfamart, makan Popmie. Tepat jam 8:00am kita balik ke Green Canyon dan menemui Kang Jarot (kebetulan terakhir saya ke sini juga Kang Jarot yang menjadi pemandunya).


Bagi yang sudah pernah ke Green Canyon mungkin pernah dengar kesohoran Kang Jarot. Di blog lain sih banyak yang memuji Kang Jarot, mulai dari memuji ototnya yang mirip superhero, sampai wajahnya yang kata mereka ganteng. Semua benar sih haha..entah kenapa kalau liat Kang Jarot selalu muncul lagu Baywatch di kuping..(fade in: some people stand..in the darkness..afraid to step intoo...the light)


Jadi ada 2 paket untuk menikmati Green Canyon ini;

1. Paket Hore (ini bahasa saya sendiri)
Deskripsi: 1.5 jam berenang melawan arus sungai, sepanjang 300 meteran, dan ada sedikit rock-climbing dan tempat loncat lumayan tinggi bernama Batu Payung (sekitar 7 meter diatas air sungai)

2. Paket Near Death Experience (ini juga bahasa saya sendiri).

Deskripsi: 4 jam body rafting, sepanjang 3 Kilometer. Tidak ada lawan arus, tapi berenang searah arus deras, bisa lihat goa, 2 tempat loncat (4 meter dan 8 meter), dan banyak sekali rock-climbing dari yang level "cemen" sampai ke level "mendekatkan diri kepada Tuhan".

Dua pengalaman saya sebelumnya saya ambil Paket Hore, kali ini kita ambil Paket NDE. Sebenarnya kita menjuluki Paket ini Paket Near Death Experience setelah menjalani nya, sebelum nya kita gembira saja melihat foto-foto album teman Kang Jarot karena terlihat rutenya santai dan membahagiakan.


Setelah deal, kita langsung digelandang ke pickup. naik pickup selama 30 menit, turun bukit 10 menit, langsung menemui sungai. Ooh iya paket NDE ini kita termasuk sewa perlengkapan tubuh, helm, dekker kaki, sepatu karet dan pelampung.  Melihat sungai berarus tenang mulailah kita body rafting, awalnya bahagia kita berenang menikmati air yang sejuk. Lama kelamaan tantangan semakin meningkat, mulai banyak rock-climbing dari yang gampang sampai yang hampir mustahil bagi kita. bagian tersulit dan paling seram adalah rock-climbing, karena arus dibawah sangat deras tidak mungkin berenang di sungai kecuali kalau berniat cobain mantul-mantul di bebatuan. Kita panjat dinding-dinding tebing, sepengukuran saya mungkin tebing tertinggi yang kita panjat sekitar 13-15 meteran dari air sungai. Melewati celah sempit, lompat, kaki dan badan memar, nempel di batu, melipir, keram kaki, pose-pose ajaib telah kita jalani, itu semua sangat setimpal dengan pemandangan yang akan kalian lihat.


Sungai ini berada diantara dua tebing yang sangat eksotis, tetesan air dari tebing diatas turun begitu indahnya bagai tirai surgawi, bias air membentuk pelangi, bahkan di batu tempat saya kencing berdiri (karena kebelet) ada 2 pelangi susun yang sangat indah menjadikan itu momen kencing terbaik saya sejak lahir. Batu-batu yang berbentuk unik karena aliran air berabad-abad, akar-akar pohon yang menjuntai ke bawah membuatnya pemandangan Green Canyon ini salah satu pemandangan terbaik yang pernah saya lihat. Istri saya Putri Petir pun begitu kagumnya dengan apa yang dia lihat, baru pernah saya lihat dia mengagumi alam segitunya.


Selesai dari Green Canyon kita menuju Pantai Pangandaran dan kita makan seafood di Pasar Ikan, dengan orderan menu yang lumayan barbar, per orang hanya Rp.70.000,- rasannya pun sungguh enak. Lanjut kita menginap di hotel yang saya sangat rekomendasikan untuk kalian, yaitu Nyiur Indah Resort. Harga yang sangat setimpal dengan apa yang kita dapat, bersih, nyaman, dan si Bapak pemilik yang sungguh keterlaluan baiknya, bahkan besoknya pas kami pamitan beliau membawakan sekantong keripik pisang.

































Tips ke Green Canyon:

  • Dari Tasik lewatilah jalur yang umum/ sisi luar Tasik, jangan melalui dalam kota nya, lebih cepat dan jalanan lebih bagus
  • Bawalah kamera tahan air, karena di titik pemandangan paling bagus itu tidak mungkin foto dengan kamera biasa (dijamin hasil foto better dari foto artikel ini)
  • Percaya lah, perlengkapan pengaman tubuh biarpun tidak nyaman tapi sangat berguna
  • Sangat berhati-hati saat berenang dalam arus, karena banyak batu yang mungkin tidak terlihat
  • Bagi yang takut kodok seperti saya, pastikan bawa senapan AK47 dengan peluru full dan silakan umbar peluru saat melihat kodok sebesar anak kucing.
  • Biarpun jauh lebih berat cobalah Paket NDE, dijamin setimpal.
  • Kalau suka kuliner, makanlah seafood di Pasar Ikan nya, rasa enak, harga pas dan bisa ditawar.


Untuk Jawa Barat, Pantai Pangandaran menurut saya pantai yang lumayan bagus, kontur nya pas, pedagang kaki limanya pun diatur rapi. Nilainya diatas Pelabuhan Ratu, Anyer dan Carita. Wisata kesana patut dicoba. Pesan saya bagi kalian yang akan ke Pangandaran, pertama dan yang terpenting itu adalah...........



.................
Selesai


*fade in Ebiet G.Ade : "houuhoo...o ohouuho oo....."
































1 comment:

Unknown said...

kalo pengalaman gw maen gini2an, perlengkapannye ga ada yang muat... helm, dll pasti ga muat, sampe rompi apung air juga pasti ga muat.. dari smp begini, ga ada yg muat, dari sepatu, kaos kaki, baju oleh raga, smua musti sendiri...